Jantung Medis Darurat: Posko PMI, Benteng Pertama Korban Bencana

Dalam momen kritis setelah bencana, ketika rumah sakit utama mungkin rusak atau sulit dijangkau, Jantung Medis Darurat hadir dalam bentuk Posko Kesehatan Palang Merah Indonesia (PMI). Posko ini bukan hanya tenda pengungsian, melainkan unit medis lapangan yang berfungsi penuh, menjadi benteng pertama yang memberikan pertolongan vital bagi korban yang terluka. Kehadiran cepat dan strategis PMI di area terdampak memastikan triage (pemilahan korban) dan stabilisasi dapat dilakukan seefektif mungkin. Menegaskan peran penting PMI, posko ini menjadi Jantung Medis Darurat yang bekerja tanpa henti di tengah kekacauan, mengalirkan harapan hidup melalui penanganan medis yang cepat. Untuk korban yang mengalami cedera parah, Jantung Medis Darurat ini adalah satu-satunya harapan sebelum mencapai perawatan definitif.

Prinsip Operasi dan Triage

Salah satu operasi utama di posko PMI adalah Triage. Sistem pemilahan korban ini dilakukan dalam hitungan menit untuk mengelompokkan korban berdasarkan tingkat keparahan cedera, menggunakan kode warna:

  • Merah: Kritis, membutuhkan intervensi segera (misalnya, pendarahan hebat atau gangguan pernapasan).
  • Kuning: Serius, penanganan dapat ditunda beberapa jam.
  • Hijau: Ringan, penanganan dapat ditunda atau dilakukan secara rawat jalan.
  • Hitam: Meninggal.

Koordinator Medis Lapangan PMI, Dr. Dian Pertiwi, Sp.B., dalam pelatihan relawan di Yogyakarta pada bulan Juli 2025, menekankan bahwa triage harus diselesaikan dalam waktu rata-rata 5 menit per korban. Kecepatan ini sangat penting untuk memastikan sumber daya medis yang terbatas dialokasikan secara efisien.

Layanan Vital yang Disediakan

Posko kesehatan PMI menyediakan serangkaian layanan darurat yang melampaui pertolongan pertama sederhana:

  1. Stabilisasi Trauma: Penanganan cedera muskuloskeletal (patah tulang) dengan pemasangan bidai dan pemberian cairan intravena (infus) untuk korban shock.
  2. Perawatan Luka: Pembersihan dan penjahitan luka terbuka untuk mencegah infeksi sekunder.
  3. Dukungan Psikososial (PSP): Relawan non-medis juga berada di posko untuk memberikan psychological first aid (PFA) kepada korban, terutama anak-anak dan keluarga, yang sedang dalam kondisi panik dan berduka. Program PSP dilakukan intensif selama 3 hari pertama.

Logistik dan Integrasi dengan Aparat

Untuk menjaga keberlangsungan layanan, logistik di posko PMI sangat ketat. Stok obat-obatan dan perbekalan medis diproyeksikan cukup untuk melayani hingga 750 pasien selama lima hari pertama. Posko ini beroperasi 24 jam sehari, dengan pergantian shift relawan setiap 8 jam.

PMI bekerja erat dengan pihak keamanan dan pemerintah daerah. Kepolisian Sektor (Polsek) terdekat seringkali ditugaskan untuk mengamankan perimeter posko guna memastikan bantuan medis dapat diberikan tanpa gangguan, sebuah langkah yang disepakati melalui Memorandum of Understanding (MoU) pada tanggal 14 Februari 2025. Sinergi ini menjamin bahwa Jantung Medis Darurat ini dapat menjalankan fungsinya sebagai titik vital kemanusiaan.

Posted in PMI