Palang Merah Indonesia (PMI) mengemban amanah mulia sebagai organisasi kemanusiaan yang memiliki tugas utama memberikan bantuan tanpa pamrih kepada sesama yang dilanda musibah. Landasan utama tugas PMI bersumber dari Konvensi Jenewa 1949, sebuah perjanjian internasional yang mengatur perlindungan korban perang dan konflik bersenjata. Namun, peran PMI jauh melampaui itu, mencakup berbagai tugas-tugas kemanusiaan krusial lainnya yang menyentuh langsung kebutuhan masyarakat.
Sesuai dengan Konvensi Jenewa 1949, salah satu fokus utama PMI adalah memberikan bantuan dan perlindungan kepada korban bencana alam dan korban perang. Dalam situasi darurat seperti gempa bumi, banjir, letusan gunung berapi, tsunami, maupun konflik bersenjata, PMI hadir di garis depan untuk memberikan pertolongan pertama, mengevakuasi korban dari area berbahaya, menyediakan tempat penampungan sementara yang layak, mendistribusikan bantuan logistik berupa makanan, air bersih, pakaian, dan selimut, serta memberikan dukungan psikologis awal untuk mengatasi trauma.
Selain respons terhadap situasi darurat, PMI juga memiliki peran vital dalam pelayanan darah. Melalui unit-unit transfusi darah yang tersebar di berbagai wilayah, PMI memastikan ketersediaan darah yang aman, berkualitas, dan mencukupi bagi pasien yang membutuhkan transfusi. Kegiatan donor darah sukarela yang rutin diselenggarakan oleh PMI menjadi tulang punggung dalam memenuhi kebutuhan darah nasional, menyelamatkan jutaan nyawa setiap tahunnya.
Pertolongan pertama merupakan tugas utama PMI lainnya yang sangat penting. Relawan PMI dilatih secara profesional untuk memberikan bantuan medis awal kepada korban kecelakaan, cedera, maupun kondisi darurat lainnya sebelum mendapatkan penanganan medis lebih lanjut. Kehadiran relawan PMI yang sigap dan terampil dalam memberikan pertolongan pertama seringkali menjadi penentu keselamatan korban.
Untuk menjalankan berbagai tugas-tugas kemanusiaan yang kompleks ini, PMI mengandalkan kekuatan relawan. Pembinaan relawan menjadi tugas utama yang tak kalah penting. PMI secara berkelanjutan merekrut, melatih, dan membekali para sukarelawan dengan pengetahuan, keterampilan, dan semangat kemanusiaan yang tinggi. Para relawan inilah yang menjadi ujung tombak PMI dalam menjalankan misinya di lapangan, dengan dedikasi dan pengorbanan yang luar biasa.